News Update :

Permenag No. 00912 Tahun 2013, Kurikulum Madrasah 2013

Saturday 19 April 2014 19:36

Kurikulum Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran
Kurikulum Madarasah 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah mencakup Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab
Bahwa dalam rangka mengendalikan mutu hasil pendidikan sesuai dengan standar nasional pendidikan, perlu menetapkan Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia tentang Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah.

Kurikulum Permenag No. 00912 Tahun 2013 ini hanya diterapkan pada SD : kelas 1-4, SMP/MTs : 7
Terimakasih Hanya ini yg bisa saya posting.

Sejarah Agama Hindu

Friday 18 April 2014 20:40

A. Sejarah Agama Hindu
Secara historis, kelahiran agama Hindu dilatarbelakangi dengan akulturasi kebudayaan antara bangsa Aria sebagai bangsa pendatang dan Iran, dengan bangsa Dravida sebagai penduduk asli India. Bangsa Aria masuk ke India kira-kira tahun 1500 SM. Dengan segala kepercayaan dan kebudayaan yang bersifat Vedawi, telah menjadi thesa di satu pihak, dan kepercayaan bangsa Dravida yang animist telah menjadi antithesa di lain pihak. Dan sinkretisme antara keduanya, lahir agama Hindu (Hinduisme) sebagai synthesa.
Berlatar belakang statusnya sèbagai bangsa pendatang, maka bangsa Aria merasa men-iiliki kelebihan daripada bangsa Dravida. Kedudukan bangsa Aria yang terdiri dan para brahrnana ahli kitab itu, bagaimanapu tidak bisa disejajarkañ dengan orang-orang awam pada umumnya, sehingga tidaklah mengherankan jika di kemudian han agama Hindu lebih banyak diwarnai oleh adanya klasifikasi masyarakat penganutnya ke dalam kasta-kasta.
Kaum brahmana yang mengusai kitab Veda telah menjadi kelompok penentu ajaran Hindu, karena itu agama Hindu dikenal juga dengan istilah agma Brahmana atau disebut Dharma dalam bahasa Sanskerta. Dari sisi lain, agama Hindu terkadang disebut juga agama Weda, karena aja rannya bersumber dan kitab Weda, yang wujud lahiriahnya terdiri dari empat kelompok berikut.
1. Rig Weda, yaitu kitab Weda yang banyak mengandung puji-pujian (hymne).
2. Sama Weda, sebagai penjabaran dari Ring Weda ditandai dengan lagu-lagu dan nyanyian suci.
3. Yayur Weda, yakni kitab Weda yang banyak memuat perihal mantera-mantera untuk persembahan dalam upacara-upacara keagamaan.
4. Atharwa Weda, yakni kitab Weda khusus bagi para pendeta tertentu dan golongan brahmana.
Sedangkan menurut isinya, kitab Weda dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut :
1. Mantera, yang berarti nyanyian doa suci.
2. Brahmana, yang berisi uraian tentang upacara korban yang biasa dilakukan oleh pendeta.
3. Upanisyad, berisi tentang ajaran ketuhanan, perihal manusia dan kelahiran kembali.

B. Ketuhanan Trimurti
Sistem ketuhanan Hindu mendekati paham materialisme yang bersifat naturalis, karena disandarkan pada peristiwa dan kejadian alam, sehingga hampir segala gejala dan gerak alamiah merupakan manifestasi dan lambang kekuatan. Tidaklah mengherankan apabila kepercayaan terhadap kekuatan yang majemuk itu, menggiring ketuhanan Hindu ke arah polytheisme yang memuja banyak dewa.
Di antara sekian banyak dewa yang dipuji sebagai sumber segala kekuatan, hakikatnya terkoordinasi dalam ketuhanan Trimurti, berikut ini.
a. Brahmana
Dewa yang dianggap sebagai pencipta alam, yang telah mewujudkan alam ini dengan segala isinya. Dalam mengendalikan kekuasaannya, dewahmana didampingi dewi yang sakti, yakni Dewi Saraswati (dewi kesenian dan pengetahuan); juga memiliki kendaraan khusus yaitu hewan unggas yang disebut Hangsa.
b. Wisynu
Dianggap sebagai dewa pemeliharaan alam dengan kekuasaan mendamaikan umat manusia, memelihara ketertiban, serta mewujudkan kedamaian. Dalam melaksanakan tugasnya, Dewa Wisynu juga didampingi oleh dewi sakti yang disebut Dewi Sri (dewi kebahagiaan). Kendaraan khusus untuk Wisynu dilambangkan dengan burung Rajawali atau Garuda.
c. Syiwa
Dianggap sebagai dewa perusak alam yang kekuasaannya berhubungan dengan kejahatan manusia. Timbulnya peperangan, pembunuhan dan sebagainya. Perlambang sedang berperannya kekuasaan Syiwa. Sebagaimana Brahmana dan Wisynu, maka Syiwa pun didampingi dewi sakti yang disebut Dewi Durga (dewi kematian). Kendaraan khusus untuk Wisynu dilambangkan dengan lembu jantan yang disebut Nandi.
Wujud ketuhanan Hindu yang polytheisme akan nampak jelas dengan memperhatikan pemujaan terhadap bermacam-macam dewa sesuai dengan gerak alam. Penguasaan matahari oleh Dewa Surya, langit dan lautan oleh Down Waruna, hujan dan perang untuk Dewa Indra, atau angin topan untuk Dewa Maruta dan bumi oleh Dewi Pertiwi.
Secara inkrnasi, dewa-dowa yang bersemayam di kayangan berlokasi di Gunung Mahameru, dalam peranannya menyelamatkan kehidupan manusia, sebagai raja yang berkuasa. Dalam hubungan ini, dapat disebutkan contohnya Rama sebagai penjelmaan Wisynu di India dan Airlangga sebagai penjelmaan Wisynu di indonesia.

C. Inti Ajaran Hindu
a. Tentang korban dan sajian, sebagai persembahan kepada para dewa atau penghormatan terhadap arwah nenek moyang yang telah meninggal. Korban umum dilakukan dalam bentuk kebersamaan antara masyarakat setempat, biasanya dalam menghadapi musibah, upacara pembakaran mayat dan lain-lain. Korban dilakukan khusus oleh keluarga tertentu dalam hubungannya dengan peristiwa perkawinan, kelahiran dan kematian.
b. Tentang roh disebutkan adanya roh umum yang bersifat universal, yakni Brahman sebagai Tuhan penguasa semesta dan roh umum yang telah terkurung dalam tubuh atau benda yang disebut Atman.
c. Perihal karma, bahwa perbuatan manusia di dunia akan selalu berhubungan dengan hukum kausalitas dimana perbuatan baik akan menimbulkan akibat baik, dan perbuatan jahat akan mengakibatkan timbulnya kejahatan.
d. Bahwa proses kehidupan manusia, tidak terlepas dari kesengsaraan (samsara) dimana manusia lahir, hidup, berbuat, mati, lahir lagi, dan seterusnya. Semuanya akan terus berputar dan tak pernah berhenti, melainkan dengan jalan kelepasan.
e. Tentang kelepasan atau disebut Moksa, merupakan jalan menghindari kesengsaraan dengan cara membebaskan diri dan godaan keinginan yang melekat dalam tubuh manusia.

D. Aliran Hinduisme
Aliran Wedanta atau disebut juga utara Mimamsa, dipelopori oleh pendeta Badrayana yang termaktub dalam buku Wedanta Sutra dan Brahmasutra. Penganut terkenal dari aliran ini adalah pendeta Ramanuya (akhir abad 11 M). Aliran ini berisi :
1) Bahwa sumber utama dan titik akhir dari segala sesuatu adalah Brahman, yang bersifat azali.
2) Bahwa hakikat nanusia adalah penjelmaan rahman dalam wujud yang terbatas yang disebut Atman; terdiri dari Purusa dan Praketti (Rohani dan Jasmani) yang bersifat sementara.
3) Kelepasan dilakukan dengan menghilangkan keterbatasan Brahman dalam situasi Atman melalui pengetahuan serta kesadaran diri terhadap kenyataan yang dialami.
Aliran Samkhya, disponsori oleh Pendeta Kapila (sekitar abad 8 SM) bersamaan lahirnya Upanisyad. Aliran ini berisi :
1) Bahwa sumber segala sesuatu adalah dua zat yang kekal, yakni Purusa (roh) dan Prakerti (benda). Di dalam Prakerti terdapat tiga guna sebagai daya kekuatan, yakni Sattawa (daya terang yang membawa kesadaran). Rajasa (daya penggerak atau motivator untuk melakukan aktivitas), serta daya putus asa (yang membawa kemalasan).
2) Bahwa persekutuan antara Purusa dan Prakerti akah melahirkan situasi mahal yang dapat menimbulkan ahamkara. Dan hubungan keduanya timbul pengamatan, perbuatan dan budi.
3) Bahwa kelepasan dilakukan dengan cara mengembalikan Purusa kepada kepribadiannya semula, melalui pengetahuan praktis (yoga).
Aliran Yoga,. sebagai kelanjutan operasional dan aliran Samkhya, dipelopori oleh pendeta Patanjali (sekitar tahun 450 M). Aliran ini menyatakan :
Bahwa jajan kelepasan diperoleh tergantung pada diri manusia sendiri dalam usahanya melepaskan diri dari segala keinginan pada barang-barang yang tampak, sehingga tidak berminat sama sekali pada hal-hal duniawi (wairagya).
Ada delapan tingkat yang harus dilalui untuk mencapai kelepasan yang terdapat dalam aliran ini yaitu:
a. Ahimsa (jangan, membenci, mencuri, berbuat mesum, dan sebagainya).
b. Membersihkan diri lahir batin semata-semata hanya untuk berbakti pada Tuhan.
c. Penguasaan nafas hidup.
d. Peguasaan gerak-gerik tubuh.
e. Perenungan diri sendiri.
f. Perenungan barang yang diamati.
g. Mematikan rangsangan dari luar.
h. Penghapusan identitas pribadi.

Dari persiapan yang bersifat etis, fisis, imaginatif dan samadhi, dimaksudkan untuk mencapai tujuan akhir dari manusia, yakni berpisahnya pengaruh Prakerti dalam Purusa dengan Tuhan sebagai titik sasaran renungan. Dari sini dapat dimengerti bahwa kelepasan Yoga bukan dalam bentuk persekutuan Tuhan seperti Wedanta, bukan pula pengingkaran terhadap peranan Tuhan seperti Samkhya, melainkan Tuhan diwujudkan secara simbolis dan bersifat pasif.
Agama Sikh, dikategorikan sebagai gerakan pembaharuan dalam Hinduisme, yang ditimbulkan akibat pengaruh masuknya agama Islam (abad-12) dan agama Kristen (abad-18) ke India. Di bawah pimpinan Kabir dan Nanak, gerakan Sikh berkembang di India dengan inti ajaran sebagai berikut.
· Bahwa Tuhan adalah zat yang disembah oleh penganut sebuah agama. Oleh karena itu, penyembahan terhadap banyak dewa merupakan kesalahan.
· Kelepasan diperoleh dengan iman dan bakti serta persekutuan dengan Tuhan di dalam kasih.
· Perbedaan kasta tidak dibenarkan. Gerakan ini berpedoman pada Kitab Suci tersendiri yang disebut Adi Granth.
 
Agama Brahma Samaj, merupakan gerakan pembaharuan Hinduisme sebagai reaksi dari pengaruh agama Kristen di India. Didirikan oleh Ram Mohan Roy (1772-1833) seorang Hindu yang berpendidikan barat. Brahma Samaj yang berarti persekutuan masyarakat brahman, melaksanakan kebaktiannya setiap hari Sabtu, semacam misa Minggu yang dilakukan umat Kristen. Acara kebaktian dilaksanakan dengan membaca ayat Weda, menafsirkan Upanisyad, berkotbah dalam bahasa Benggala dan menyanyikan lagu-lagu Hindu yang diiringi musik. Beberapa inti ajaran dari gerakan ini adalah sebagai berikut.
· Bahwa Weda merupakan satu-satunya kitab suci sebagai dasar iman.
· Tuhan adalah Zat yang berpribadi dan tidak pernah meniti, Maha Mendengar dan mengabulkan doa.
· Menyembah Tuhan harus dilakukan secara rohani.
· Jalan kelepasan untuk memperoleh keselamatan dilakukan dengan cara tobat serta menghentikan perbuatan dosa.

Sebagai gerakan Hinduisme yang moderat, Brahma Samaj banyak dianut oleh masyarakat India, dimana kegiatannya diperluas sampai ke bidang sosial kemasyarakatan. Dari gerakan ini, lahir aliran Arya Samaj yang dipimpin oleh Swami Dayanad Saraswati dan Ram Krisna Mission yang dipimpin oleh Sri Rama Krisna.
Selain kitab Weda, Hinduisme juga sangat menghargai hasil kesusasteraan yang termaktub dalam kitab Ramayana dan Mahabarata, dimana keduanya mengungkapkan perihal nilai perjuangan menegakkan kebenaran. Ramayana adalah hasil karya Walmiki yang mengemukakan peranan Rama dan Sinta dalam menghadapi keangkaramurkaan Rahwana; sedangkan Mahabarata hasil tulisan Wiyasa menampilkan peranan Pandawa melawan kejahatan Kurawa.

Download Makalah Sejarah Agama Hindu DISINI

Tujuan Pendidikan Islam Dipandang dari Segi Keagamaan dan Keduniawian

Wednesday 16 April 2014 04:40

A.      Tujuan pendidikan islam dipandang dari segi keagamaan.
Yang dimaksud dengan tujuan keagamaan ini adalah bahwa setiap pribadi orang muslim beramal untuk akhirat atas petunnjak  dan ilham keagamaan yang benar yang tumbuh dan dikembangkan oleh ajaran ajaran islam yang bersih dan suci. Tujuan keagamaan menpertemukan diri pribadi terhadap tuhannya melalui kitab kitab suci yang menjelaskan tentang hak dan kewajiban, sunnah dan yang fardhu bagi seorang mukallaf.
Tujuan ini menurut pandangan pendidikan islam dan para pendidik muslim mengandung esensi yang amat penting dalam kaitannya dengan pembinaan kepribadian individual, diibaratkan sebagai anggota masyarakat yang harus hidup didalam nya dengan banyak bebuat dan bekerja unuk membina sebuah gedung yang kuat dan kokoh.
Disini Nampak jelas tentang pentingnya tujuan pendidikan ini, karena sebenarnya agama itu sendiri mempunyai hubungan yang erat dengan berbagai aspek pendidikan kejiwaan dan kebudayaan secara ilmiah dan falsafiyah. Maka dari itu agam mengarahkan kebenaran yang hak, yaitu Allah SWT.
Disamping itu tujuan keagamaan juga mengandung makna yang lebih luas yakni suatu petunjuk jalan yang benar dimana tiap pribadi muslim mengikutiya dengan ikhlas sepanjang hayatnya, dan juga kehidupan masyarakat berjalan secara manusiawi. Dengan demikian agama sebenarnya memberikan berbagai topic-topik pembahasan, diantaranya yang paling esensial adalah pembahsan dari sudut falsafah, misalnya agama berusaha memberikan analisis yang benar terhadap permasalahan wujud alam semesta dan tujuannya, dan menetapkan garis dan menjelakan kepada kita jalan-jalan kebahagiaan hidup manusia di dunia dan akhirat. Tentang kehidupan kita di dunia dan di akhirat, filsafat juga berusaha menganalisis problem-problemnya.
Maka dari it dapat dikatakan keduanya sejalan dalam hal tujuan akhir dan sasarannya, yang berbeda hanyalah pada cara atau metode yang digunakan dari masing-masing. Agama islam dengan sifat khasnya memperteukan kedua metode itu untuk digunakan sebagi cara mencapai hakikat segala sesuatu, karena itu meode tersebut adalah cara untuk mencapaikepuasan dan keyakinan  dan sekaligus untuk mencapai kebenaran dan pengalaman.
Jika kita mendalami makna dari tujuan pendidikan islam maka kita jumpai bahwa tujuan itu menyingkap  kepada kiat sejauh mana kedekatan ilmu pengetahuan dengan agama. Kenyataan demikian memperkuat adanya bukti bahwa sesungguhnya agama kita mempergunakn ilmu pengetahuan dalam ketetapan-ketetapan dan keputusan-keputusannya, yang mengajak kepada penemuan kenyataan yang benar guana memuaskan akal pikiran (rasio).
Secara normative tujuan keagamaan juga mengandung dimensi spiritual, yaitu iman takwa, dan akhlak mulia (yang tercermin dalam ibadah dan muamalah). Dimensi spiritual ini tersimpul dalam satu kata yaiu akhlak mulia, yang menurut M. Atiyah Al-Abrosi sebagai tujuan utama pendidikan islam. Al-Abrosi menyebutkan bahwa ulama’-ulama’ dan sarjana-sarjan muslim (terdahulu) dengan penuh perhatian telah berusaha menanamkan akhlak mulia kepada peserta didik, membiasakan mereka berpegang kepada moral yang tinggi dan menghindari hal-hal yang tecela berfikir secara rohaniyah dan insaniyah, serta mengunakan waktu untuk belajar ilmu-ilmu duniawi dan ilm-lmu kegamaan, tapa melirik kepada keuntungan material.
Sementara menurut Said Aqil Husain Al-Munawar, akhlak merupakan alat control psikis dan social bagi individu dan masyarakat. Tanpa akhlak, mansia akan berada dalam umplan binatang yang tidak memiliki tata nilai dalam kehidupannya. Pendidikan akhlak dalam islam tercover dalam prinsip berpegang teguh pada kebaikan dan menjauhi keburukan dan kemungkaran. Prinsip ini berhubungan erat dengan upaya mewujudkan tujuan dasar pendidikan islam, yaitu ketaqwaan kepada Allah SWT. Pendidikan menekankan kepad sikap, tabiat, dan perilaku yang menggambarkan nilai-nilai kebaikan yang harus dimiliki dan dijadikan kebiasan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.
 B.       Tujuan Pendidikan Agama Islam Menurut Ulama’
1.      Menurut Muhammad ‘Athijah Al-Abrasy
Menurut beliau jiwa pendidikan adalah budi pekerti, pendidikan budi pekerti adalah jiwa dari pendidikan Islam, dan Islam telah menyimpulkan bahwa Akhlak dan budi pekerti adalah jiwa dari pendidikan Islam. Mencapai suatu Akhlak yang sempurna adalah tujuan sebenarnya dari pendidikan. Para ahli pendidikan Islam telah sepakat bahwa maksud dari pendidikan dan pengajaran bukanlah hanya memenuhi otak anak didik dengan segala macam ilmu yang belum mereka ketahui, tetapi maksudnya ialah mendidik Akhlak dan jiwa mereka, menanamkan rasa Fadhilah (keutamaan), membiasakan mereka dengan kesopanan yang tinggi, mempersiapkan mereka untuk suatu kehidupan yang suci seluruhnya Ikhlas dan Jujur.
Maka tujuan pokok dan utama dari pendidikan Islam adalah mendidik budi pekerti dan pendidikan jiwa. Semua mata pelajaran haruslah mengandung pelajaran Akhlak keagamaan, karena akhlak keagamaan adalah akhlak yang tertinggi, sedangkan Akhlak yang mulia itu adalah tiang dari pendidikan Islam.
2.      Menurut Al-Ghazali
Menurut beliau tujuan dari pendidikan adalah mendekatkan diri kepada Allah, bukan pangkat dan bermegah-megah, dan hendaklah seorang pelajar itu belajar bukan untuk menipu orang-orang bodoh atau bermegah-megahan. Jadi pendidikan itu tidak keluar dari pendidikan Akhlak.
3.      Menurut Hadji Khalifah
Menurut beliau tujuan dari belajar bukanlah mencari Rizki di dunia ini, tetapi maksudnya adalah untuk sampai kepada hakikat, memperkuat Akhlak, dangan arti mencapai ilmu yang sebenarnya dan Akhlak yang sempurna. Beliau berkata ilmu adalah suatu yang paling lezat dan paling mulia.
Pendidikan Islam adalah pendidikan yang paling ideal, di mana ilmu di ajarkan karena ia mengandung kelezatan-kelezatan rohaniah, untuk sampai kepada hakikat ilmiah dan akhlak yang terpuji.       
4.      Menurut Abdullah Fatah Jalal
Menurut beliau, tujuan pendidikan Islam adalah terwujudnya manusia sebagai hamba Allah. Ia mengatakan tujuan ini akan menghasilkan tujuan yang khusus, beliau mengatakan  bahwa tujuan itu adalah semua manusia harus menghambakan diri kepada Allah, yang di maksud denga menghambakan diri adalah beribadah kepada Allah.
5.      Menurut Muhammad Quthb.
Menurut beliau tujuan pendidikan lebih penting dari pada pendidikannya. Sarana pendidikan pasti berubah dari masa ke masa, dari generasi ke generasi bahkan dari satu tempat ke tempat yang lain. Akan tetapi tujuan pendidikan tidak berubah, yang dimaksud adalah tujuan yang umum, sedangkan tujuan yang khusus masih dapat berubah. Menurut Quthb tujuan umum pendidikan adalah manusia yang Taqwa, itulah manusia yang baik menurutnya.
6.      Menurut Al-Aynayni
Beliau membagi tujuan pendidikan Islam menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum ialah beribadah kepada Allah, maksudnya membentuk manusia yang beribadah kepada Allah. Selanjutnya ia mengatakan bahwa tujuan ini sifatnya tetap, berlaku di segala tempat, waktu, dan keadaan. Tujuan khusus pendidikan Islam di tetapkan berdasarkan keadaan tempat dengan mempertimbangkan keadaan Geografi, ekonomi, dan lain-lain yang ada di tempat itu.tujuan khusus ini dapat di rumuskan berdasarkan ijtihad para ahli di tempat itu.
C.  Tujuan Pendidikan Islam Dipandang Dari Segi Keduniaan
Tujuan ini seperti yang diyatakan dalam pendidikan modern saat ini yang di arahkan kepada pekerjaan yang berguna (pragmatis ) atau untuk mempersiapkan anak menghadapi kehidupan masa depan . tujuan ini diperkuat oleh aliran paham pragmatisme yang dipelopori oleh ahli filsafat John Dewey dan William Kilpatrick. Para ahli filsafat pendidikan pragmatisme lebih mengarahkan pendidikan anak kepada gerakan amaliah (ketrampilan) yang bermanfaat dalam pendidikan.
Adapun saat ini dizaman yang penuh teknologi tujuan ini mengambil kebijakan baru,yang lebih menonjolkan kecekatan bekerja yang cepat dalam peristiwa kehidupan dan juga memakai setrategi pendidikan seumur hidup. 
Tujuan keduniaan didalamnya juga menyangkut dimensi budaya dan dimensi kecerdasan. Dimensi budaya yaitu kepribadian yang mantap dan mandiri ,tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Dimensi ini secara universal menitikberatkan pada pembentukan kepribadiaan muslim sebagai individu yang diarahkan kepada peningkatan dan pengembangan factor dasar (bawaan )dan factor ajar (lingkungan )dengan berpedoman kepada nilai –nilai keislaman. Factor dasar digali dan dikembangkan melalui pembimbingan dan pembiasaan berfikir ,bersikap ,tingkah laku sesuai dengan norma –norma islam. Sedangkan factor ajar dilakukan dengan cara mempengarui individu melalui proses dan usaha membentuk kondisi yang mencerminkan pola kehidupan yang sejalan dengan norma- norma islam.
Tanggung jawab kemasyarakatan dapat dilakukan dengan pembentukan lingkungan social melalui penerapan nila-nilai ahklak dalam pergaulan social. Langkah- langkah pelaksanaannya mencakup :
1). Melatih diri untuk tidak melakukan perbuatan keji
2). Memper erat hubungan kerja sama dengan cara menghindarkan diri dari perbuatan yang dapat mengarah pada rusaknya hubungan social.
3). Mengalakkan perbuatan yang terpuji dn member manfaat kepada kehidupan social .
4). Membina hubungan social sesuai dengan kode etik dan konstitusi yang berlaku.

          Dimensi kecerdasan yang membawa kemajuan yaitu cerdas, kreatif, disiplin, inofati. Roduktif dan sebagainya. dimensi kecerdasan dalam pandangan psikologi merupakan sebush proses yang mencajup 3 hal yaitu: analisis, kretifitas dan praktis.
Tujuan keduniaan ini lebih mengutamakan pada upaya unyuk mewujudkan kesejahteraan hidup di dunia dan kemanfaatannya.



[1] (Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, 15-18, Prof. Dr. Mohd.’Athijah Al-Abrasy, 1970, Bulan Bintang, Jakarta )
Untuk Text selanjutnya bisa anda Download Paper Lengkap  dibawah ini :
DOWNLOAD

Pembukaan Blog fZn Probolinggo

Sunday 13 April 2014 22:00

       السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Selamat datang di Blog fZn Probolinggo !

Blog ini Menyediakan Beberapa Kumpulan Makalah, Terutama Makalah saya sendiri yang telah saya refisi dengan sebaik mungkin dan merupakan Arsip Kumpulan Makalah Selama saya kuliyah di Institut Pendidikan Agama Islam.
Mungkin teman – teman yang mempunyai kesulitan dalam mencari tugas kuliyah berupa Makalah, Paper, Artikel, Rangkuman dll, nantinya bisa anda Copy paste Makalah ini dan bisa anda download atau hubungi saya pribadi.
Seakali – kali bisa tukar pendapat tentang bermacam – macam ilmu pendidikan dan bisa ta’arufan meskipun dengan jarak yang cukup jauh.
Cuma itu yang bisa saya Posting dalam pembukaan Blog fZn Probolinggo (Situs Resmi Blog Remaja Probolinggo) apabila ada kekurangan itulah Saya Sebagai Insan yang Membutuhkan Kelebihan.

Tunggu Postingan Selanjutnya !
 

© Copyright fZn Probolinggo 2014 » fZn Probolinggo. Powered by » Blogger. Template by » fZn Probolinggo.